Lampung Selatan (Neiwsroom.com) – Insan olahraga sepakbola di Kota Kalianda menyampaikan kekecewaannya terhadap pengelolaan dan perawatan salah satu Aset milik pemerintah Lamsel yang dikelola oleh Dinas Pemuda Dan Olahraga (Dispora) setempat yaitu Stadion Sepakbola yang diberi nama Pahlawan asal Kuripan Lampung Selatan yakni Stadion Raden Inten II.
Semestinya, Stadion yang berada di tengah Kota Kalianda Tersebut, pengelolaan dan pemeliharaanya dilakukan dengan baik, sehingga menarik perhatian masyarakat yang lewat maupun yang hendak melakukan aktifitas olahraga, bukan justru sebaliknya yang penuh ilalang, kumuh, seperti tidak terurus.
Sangat disayangkan, kesan yang didapat terkait stadion yang menggunakan nama Pahlawan Nasional Raden Inten II tersebut terkesan menyeramkan bak hotel para hantu, dengan rumput jenis semak belukar, bangunan yang rusak, atap tribun yang terangkat, dan tidak adanya penerangan semakin menambah kesan menyeramkan dari stadion tersebut.
Beberapa Pengamat atau pemerhati sepakbola di Lampung Selatan turut bersuara terkait kondisi stadion sepakbola yang kurang baik tersebut.
“Menggunakan nama Pahlawan tapi tidak menghargai jasanya, sebab pengelolaanya juga perawatannya tidak sesuai sama sekali, seperti tidak menjaga marwah Raden Inten II,” ujar Zidan.
Disisi lain, Arjun yang juga sebagai pemerhati sepakbola Lamsel, mengatakan prestasi itu beriringan selain dengan kerja keras juga dengan memperhatikan fasilitasnya.
“Gimana mau berprestasi, dari segi fasilitasnya aja Dispora sebagai pengelola seperti tidak peduli akan hal itu,” katanya.
Bahkan dirinya, mengatakan stadion Raden Inten sekarang lebih cocok jadi tempat makan sapi.
” kalo saya ada sapi, kenyang sapi saya masukin ke stadion, semak belukar cocok untuk sapi supaya gemuk,” imbuhnya.
Sementara itu, Ikhsan selaku penasehat salah satu tim sepakbola di Kalianda, mengatakan apa-apa yang menjadi kewajiban tim-tim kepada pemerintah perihal penggunaan fasilitas olahraga tersebut.
“tim-tim yang menggunakan fasilitas ini (Stadion Raden Inten) sudah mengikuti aturan dan kewajiban kepada pemerintah untuk membayar PAD setiap kali menggunakan, bahkan sering kali tim-tim ini harus urunan lagi untuk memotong rumput yang sudah seperti semak belukar itu, masa Dispora gak malu karena fasilitasnya buruk,” Bebernya.
“Cocoknya jadi Hotelnya para Makhluk Goib,” Tandasnya.
Berdasarkan keluhan tersebut, Media ini berinisiatif untuk langsung melakukan pantauan dilapangan dengan mengunjungi Stadion Raden Inten II yang terletak berhadapan dengan Kejaksaan Negeri Lampung Selatan.
Dari pantauan yang dilakukan, terlihat kondisi Stadion Raden Inten II dalam keadaan yang kurang baik, banyak bagian dari bangunan stadion yang rusak, atap yang terlepas, besi penutup saluran irigasi yang hilang entah kemana sebanyak enam potong besi berukuran kurang lebih 40×280 cm.
Ketika dikonfirmasi, dikatakan salah seorang staffnya, Kadispora Lamses Ariswandi tidak berada dikantor.
“Gak ada dikantor mas, tadi pagi sih di Bandar Lampung,” pungkasnya. (putra)