Neiwsroom.com-Lampung Selatan- Terkait keluhan banjir yang menggenangi beberapa rumah warga dan bangunan Heathery pembenihan udang di desa Canti kecamatan Rajabasa, yang terjadi pada Jum’at kemarin malam, Manager Logistik PT. Mina Fajar Abadi angkat bicara.
Melalui sambungan telpon Whatsapp kepada awak media.Rosidi selaku Manager Logistik PT. MFA. Menyampaikan dampak yang terjadi saat ini bukan karena buruknya pengerjaan proyek break water oleh perusahaannya, pihaknya pun membenarkan salah satu gorong-gorong yang ada di desa Canti pernah di tutup namun telah di buka kembali.
“Dari pantauan langsung kami di lapangan, adanya banjir itu bukan berasal dari air laut yang naik kedaratan (pemukiman) karena dampak dari proyek kita itu sebelum jalan sehingga air laut naik” ungkapnya
Rosidi juga secara tegas menjelaskan “silahkan cek di lokasi besok, jadi tidak ada ceritanya kalau aliran air itu terhambat karena tertutup dengan pekerjaan kita”.
“Tadi malam pun rekan kita sudah konfirmasi juga dengan warga seputaran Canti, dan itu memang setiap musim hujan selalu banjir (tergenang air), terutama dari jembatan sebelum sampai kepelabuhan penyeberangan Canti pulau Sebesi, kalau kita dari arah desa Canggung, memang benar itu ada salah satu saluran air yang kita tutup waktu itu untuk akses kita tembus ke Slot 3, tetapi itu sudah kita buka kembali dan itu pun tidak tersangkut naiknya air ke jembatan itu”, Terangnya lagi.
Menurut Rosidi, soal banjir atau genangan air setelah jalan masuk menuju kantor kita (PT. Mina Fajar Abadi) yang arah Slot 2 , disitu ada gorong-gorong di samping Heathery yang belum diperbaiki maka air itu sampai meluap di situ.
“Sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab, di lokasi tergenangnya air itu dulu jalan aspal utamanya rusak, kami yang memperbaiki jalan itu , saya kirim sabes, karena saya di tegur Camat Rajabasa pada saat itu, jadi kalau ada luapan air di tempat itu berarti dari gorong-gorong yang belum di perbaiki itu, terkecuali dampaknya air itu naik dari laut bisa-bisa saja , berartikan permasalahannya di pekerjaan kami”. Tegasnya. (*Zul)