Negeri ini adalah negeri yang terberkati dengan kekayaan alamnya. Kalau kekayaan itu bisa diolah maka rakyatnya makmur dong. Ya itulah bonus demografi kayak hubungan tanpa status, bisa jadi anugrah atau musibah. Jika benar ada bonus demografi kenapa pengangguran makin banyak, ini sih sama aja punya cangkul tapi gak punya lahan.
Bonus demografi jika dikelola dengan baik akan menciptakan lapangan pekerjaan dan mengurangi pengangguran. Itu masih berupa angan-angan bro. Karena jika bicara pekerjaan tidak gampang mendapatkannya. Banyak kejadian para profesional yang memiliki portfolio panjang lebar eeh malah kalah dengan yang kenal bos besar.
Tapi tetap kita harus berikan apresiasi atas kinerja pemerintah yang keren meski akhirnya dibully netizen. Ini seperti janji manis kampanye kepada pendukung dengan memperkuat konten, parahnya janji janji itu seperti monolog tanpa solusi. Mulut mulut manis itu membuai janji akan datangnya perubahan tapi akhirnya jadi dongeng pengantar mimpi.
Apakah negeri ini baik baik saja? Rasanya kita masih akan terus memupuk harapan agar penyelenggara negeri benar-benar menjalankan amanat, jangan jadi termaknat. Terlalu banyak drama yang menguras emosi dan air mata. Pada akhirnya rakyat yang tetap jadi korban. Hidup di negeri kaya akan sumber daya mestinya membuat rakyat sejahtera tapi yang ada sengsara tetap terpelihara. Udah kayak ayam yang mati di lumbung padi, kekayaan berlimpah tapi tidak bisa dinikmati. Gak bisa mengeksplorasi malah menggali kubur sendiri.