Tubaba – Di tengah gencarnya pemerintah menggaugkan program peningkatan mutu pendidikan, nasib ratusan siswa di SDN 02 Pagar Dewa, Kecamatan Pagar Dewa, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) Lampung, justru seakan terabaikan. Mereka setiap hari belajar di ruang kelas yang nyaris roboh, dengan atap bocor, plafon jebol, dan dinding rapuh yang sewaktu-waktu bisa menimpa tubuh mungil mereka.
Pantauan di lokasi pada Sabtu (30/8/2025), kondisi sekolah tampak memilukan. Ruang belajar yang masih aktif dipakai tidak lagi layak disebut aman. Plafon sudah berlubang, rangka kayu lapuk, serta asbes yang terkelupas seakan menjadi ancaman nyata di atas kepala anak-anak.
Mawar, tokoh pemuda Tiyuh Pagar Dewa, tak kuasa menyembunyikan kegelisahannya. Ia menilai pemerintah seolah menutup mata terhadap penderitaan siswa dan guru yang tetap berjuang di ruang kelas berbahaya itu.
“Kami takut, benar-benar takut. Atap plafon luar dan dalam sudah rusak parah. Kalau sampai menimpa anak-anak saat belajar, siapa yang mau bertanggung jawab? Jangan tunggu korban baru pemerintah bergerak,” tegas Mawar dengan nada kecewa.
Lebih ironis lagi, kondisi cuaca yang kerap tidak menentu semakin menambah penderitaan. Hujan deras membuat air merembes masuk ke ruang kelas, sementara tiupan angin kencang membuat plafon rapuh bergoyang seakan siap jatuh.
“Setiap hujan lebat, proses belajar pasti terhenti. Anak-anak lari ke pojokan, takut tertimpa kayu lapuk. Bagaimana bisa mereka belajar tenang dengan kondisi seperti ini?” lanjutnya.
Warga Tiyuh Pagar Dewa kini menyerukan harapan besar kepada Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat. Mereka menuntut langkah cepat, bukan sekadar janji manis, agar perbaikan segera dilakukan.
“Pendidikan adalah hak anak-anak kami, tapi kenyataannya mereka harus bertaruh nyawa demi menuntut ilmu. Kami mohon, segera perbaiki SDN 02 Pagar Dewa sebelum tragedi benar-benar terjadi,” tutup Mawar penuh harap.(***)
